SEJARAH PERMAINAN DAN PERKEMBANGAN BOLA BASKET
Bola basket
adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak
poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat
cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup
dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola
basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk
Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di
Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
Sejarah
perkembangan Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan
secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith., seorang guru Olahraga yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.
Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai
bola basket pada 15 Desember 1891.
Gagasan
yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya
kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut
kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para
anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di
samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap
melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr.
Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut
menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi
Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun
suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang
tertutup pada sore hari.
Dalam
menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai
dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras,
tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar
dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal,
Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan
tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut
masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutupyang berlampu.
Dari
hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada
kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang
bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai
sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan
gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling)
sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang
sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran
yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti
yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.
Pada
suatu hari Prof.James A. Nersmith sambil memegang bola sepak bola
membawa seorang pemainnya masuk kedalam ruangan olahraga dengan maksud
mencoba permainan yang telah ia pikirkan itu. Setelah dalam ruangan
olahraga, ia memikirkan bahwa yang pantas untuk gawang adalah peti kayu
saja. Dan ia meminta bantuan kepada kepala rumah tangga sekolah, stebbin
namanya, apakah bias menyediakan kebutuhan itu. Tetapi stebbin tidak
mempunyai kotak kayu dan sebagai penggantinya ditawarkan “basket”
(keranjang) buah persik yang kosong pada Nersmith. Disetujuilah oleh
nersmith dan basket itu yang kemudian digantungkan oleh stebbin di kedua
sisi ruangan pada balkonnya. Nersmith menjelaskan peraturan
peraturannya, dan para pelajar atu pemainnya mencoba dan mengikutinya.
Dari asal keranjang buah “peach basket” inilah, berasal nama basket ball, yang sekaramg terkenal di seluruh dunia
Mula-mula
tiap bola yang masuk kedalam keranjang, stebbin harus pergi ke balkon
untuk mengeluarkan bola, sebab bagian bawah keranjang itu tertutup.
Akhirnya dipikirkan untuk dibuat lubang pada alas keranjang itu.
Demikian sedikit teritera aslinya yang dapat dikutip dari tulisan Harold
keith, “sport and games”.
Pada
Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan
sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir
sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4
Mei 1925.
Menurut
cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras
dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia
lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di
dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai
memainkan permainan ciptaannya itu. Pada awalnya,setiap tim berjumlah
sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah
melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali
dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith.
Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola
dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Amelemparkan
bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan
apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain
tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau
menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama
terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran
kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar
hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan,
maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
6. Sebuah
kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan
(meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta
melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka
kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut
berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk
ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak
menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir
keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut
tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila
bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke
dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila
terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang
akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5
detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang
lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah.
Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan,
maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit
berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran
berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit
pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola
dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu
gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. Basket ball(sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris),
adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini
pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar
fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat.
Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di
seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket:
1. Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan Bola Basket
2. Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan Bola Basket kepada masyarakat (Amerika)
3. Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan resmi.
4. Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
5. Tahun
1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far Eastern.
Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
6. Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
7. Tahun
1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket
termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
8. Tahun
1932 : Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat di
Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir adalah : Argentina, Cekoslowakia,
Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang
dihasilkan adalah terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional -
Federation International de Basketball (FIBA)
9. Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
10. Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
11. Tahun
1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam Olympiade
Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada dan
Meksiko.
12. Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia.
Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.
Perkembangan Bola Basket di Indonesia
Di
tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan
yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh
sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota
perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta
kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam
penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan
kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket. Bahkan dengan
dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa
Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah
yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan
September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional
(PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga,
diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa
regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga
Sarangan.
Pada
tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite
Olympiade Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumenten
untuk menyusun organisasi olahraga Bola Basket Indonesia. Selanjutnya
karena pada tahun ini juga di Jakarta akan diselenggarakan PON ke-II,
maka kepada kedua tokoh tadi Maladi meminta pula untk menjadi
penyelenggara pertandingan Bola Basket.
Atas
prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah
organisasi Bola Basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball
Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan
disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan
Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama yaitu
PERBASI.
Dalam
susunan Pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen menduduki jabatan Ketua
serta Wim Latumeten, Sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI,
organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KOI serta FIBA.
Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI, tidak berarti bahwa
perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan
Bola Basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol
datang dari masyarakat Cina din Indonesia yang mendirikan Bon Bola
Basket sendiri, dan tidak mau bergabung dengan PERBASI.
Untuk
menjawab tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan
Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh utusan dari
Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung.
Keputusan
yang paling terpenting dalam Konferensi tersebut ialah PERBASI
merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga Bola Basket di
Indonesia, sehingga tidak ada lagi sebutan Bon Bola Basket Cina dan lain
sebagainya. Pada kesempatan itu juga dibicarakan persiapan menghadapi
penyelenggaraan kongres yang pertama.
Kongres-kongres PERBASI yang telah diselenggarakan sejak berdirinya tahun 1951 sampai akhir tahun 1983 sebagai berikut :
· Kongres ke - I : Tahun 1957 di Semarang
· Kongres ke - II : Tahun 1959 di Malang
· Kongres ke - III : Yang sedianya akan dilangsungkan tahun 1961 di Manado, dibatalkan.
· Kongres ke - IV : Tahun 1967 di Jakarta
· Kongres ke - V : Tahun 1969 di Surabaya
· Kongres ke - VI : Tahun 1974 di Surabaya
· Kongres ke - VII : Tahun 1977 di Jakarta (bersamaan dengan PON IX).
· Kongres ke - VIII : Tahun 1981 di Jakarta (bersamaan dengan PON X).
· Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia disingkat 'Perbasi' merupakan organisasi pengatur olahraga bola basket di Indonesia.
Sejarah
Perbasi dimulai pada tahun 1951, di mana Tony Wen dan Wim Latumeten
diminta oleh Maladi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Komite
Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyusun organisasi olahraga bola basket
Indonesia. Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951
dibentuklah organisasi bola basket Indonesia dengan nama Persatuan
Basketball Seluruh Indonesia disingkat Perbasi. Tony Wen menduduki
jabatan ketua serta Wim Latumeten sebagai sekretaris. Tahun 1955 namanya
diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi
Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan tetap disingkat Perbasi.
Perbasi
menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai dari tingkat
perkumpulan, pengurus cabang (pengcab) Perbasi, pengurus daerah (pengda)
Perbasi, sampai kepada pengurus besar (PB) Perbasi. Dalam perjalanannya
PB Perbasi telah beberapa kali berganti kepengurusan. Pengusaha muda
Noviantika Nasution saat ini menjabat sebagai Ketua PB Perbasi setelah
sebelumnya jabatan ketua dipegang oleh Gubernur DKI, Sutiyoso. Sedangkan
Setia Dharma Madjid menjabat sebagai Sekjen.
Arti Lambang pada Logo PERBASI
1. Warna
dasar biru laut. Di tengahnya tercantum lukisan sebuah obor,
olahragawan dan olahragawati yang sedang memasukkan bola ke keranjang
yang dilingkari setangkai padi dan setangkai kapas.
2. Tangkai
padi berwarna kuning terdiri dari 23 butir yang berarti tanggal 23.
Tangkai kapas berwarna putih, terdiri dari 10 buah berarti bulan 10.
Sedangkan batang obor berwarna kuning dengan nyala api 5 lima sila dari
Pancasila dan berarti tahun 51. Dengan demikian bahwa PERBASI didirkan
pada tanggal 23 10 1951 atas dasar Pancasila.
3. Arti
keseluruhan dari lambang PERBASI tersebut ialah bahwa atas dasar
kesetiaan terhadap masyarakat dan bangsa dengan semangat yang berkobar,
olahragawan dan olahragawati Indonesia bertekad menjunjung tinggi nama
bangsa dan negara untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia.
Sejak didirikan tahun 1951, PERBASI telah banyak melakukan kegiatan
yang sifatnya nasional, regional dan internaisonal, baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Dalam melaksanakan pembinaan organisasi, PERBASI
menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai dari tingkat
perkumpulan, PERBASI Cabang, Pengurus Daerah PERBASI, sampai kepada
Pengurus Besar PERBASI.
Di
bidang pembinaan, PERBASI mengenal berbagai cara. Selain
pertandingan-pertandingan dilakukan melalui jenjang organisasi vertikal,
juga dikenal adanya Kejuaraan Nasional Bola Basket Antar Perkumpulan.
Disamping itu, sebagai realisasi daripada keputusan Kongres PERBASI ke
VIII Tahun 1981, maka mulai tahun 1982 dilaksanakan Kompetisi Bola
Basket Utama yang diikuti perkumpulan terkemuka di Pulau Jawa. Berbeda
dengan kegiatan-kegiatan lain, Kompetisi ini dianggap sebagai awal
pembaharuan dalam pembinaan Bola Basket Indonesia, karena dalam
pelaksanaannya mengambil jalan pintas, tanpa mengikuti jalur vertikal.
Hal ini langsung ditujukan pada peningkatan prestasi melalui cara yang
dinilai paling cepat yakni dengan pembinaan latihan serta pertandingan
yang teratur dan terus menerus sepanjang waktu.
Mengenal Permainan Bola Basket
Permainan
Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu
yang melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan
pemain pengganti sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling
banyak terdiri dari 12 orang pemain.
Permainan
Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan
untuk itu, baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada
hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerang dan
memasukkanbola sebanyak-banyaknya keranjang sendiri untuk sedapat
mungkin tidak kemasukan.
Secara
garis besar permainan Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga
unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan
menangkap bola (pasing and catching), menggiring bola (dribbling), serta
menembak (shooting).
Ketiga
unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan
yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya,
dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara seperti :
tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass),
tolakan pantulan (bounce pass), dan lain sebagainya. Dalam rangkaian
teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada saat memegangbola,
salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di lantai seabgai
tumpuan.
Teknik
menggiring bola berkaitan erat dengan traveling, yakni gerakan kaki
yang dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga double
dribble suatu gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola
dengan kedua tangan atau menggiring bola untuk kedua kalinya setelah
bola dikuasai dengan kedua tangan.
Teknik
menembak berkaitan erat dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain
sebagainya. Begitu banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh
seorang pemain Bola Basket, sehingga sulit untuk diperinci satu-persatu
dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan menguasai ketiga unsur teknik
pokok tadiserta beberapa lanjutannya, seseorang sudah dapat melakukan
permainan Bola Basket, walaupun tidak sempurna.
Ketentuan bermain dan bertanding
Seperti
telah diuraikan di atas permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu,
masing-masing terdiri dari 5 orang pemain. Wasit yang memimpin terdiri
dari 2 orang yagn senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2
x 20 menit bersih, tidak termasuk masa istirahat 10 menit, time out,
dua kali bagi masing-masing regu tiap babak selama 1 menit, saat
pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karenabola ke luar
lapangan atau terjadi pelanggaran/kesalahan seperti foul dan travelling.
Apabila dalam pertandingan resmi (yang dimaksud disini bukan
pertandingan persahabatan) terjadi pengumpulan angka sama, waktu
diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan angka.
Khusus
untuk permainan Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak di bawah umur
13 tahun, diberlakukan peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain :
bola yang dipergunakan lebih kecil dan lebih ringan, pemasangan
keranjang yang lebih rendah, waktu pertandingan 4 x 10 menit dengan 3
kali istirahat dan lainnya lagi seperti dalam hal penggantian pemain.
Peraturan
permainan yang dipergunakan sangat tergantung daripada peraturan
PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan
permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun
1980 - 1984.
Peraturan dasar permainan bola basket
1. Pivot.
Pivot
merupakan gerakan yang boleh dilakukan pemain sambil memegang bola, dan
merupakan pengecualian dalam perturan dua kali. Pada saat pivot satu
kaki(kaki penumpu atau kaki poros) tidak boleh berpindah dari tempatnya
di lantai, sementara kaki yang satu lagi(kaki bebas) boleh dilakukan
langkah langkah ke segala arah.
Perlu
diperhatikan bahwa kaki yang manjadi kaki penumpu atau poros adalah
yang pertama menyentuh lantai setelah pemain menyentuh bola. Apabila
bola ditangkap dalam posisi berdiri atau sambil meloncat dan kemudian
kedua kaki serempak menyentuh lantai, maka pemain bebas memilih kaki
mana yang menjadi penumpu.
2. Berhenti
Di
sini artinya pemain berdiri ditempat sehabis dribbling atau bergarak.
Sikap berhenti harus diambil menurut peraturan kontak 2 kali, artinya
begitu pemain menerima bola, maka kaki yang pertama menyentuh lantai
menjadi kaki penumpu. Dengan kaki bebas boleh dilakukan langkah langkah
pivot apabila bola diterima sambil meloncat dan setelah menerima bola
kedua kaki serempak menyentuh lantai, maka pemain boleh memilih kaki
mana yang dijadikan kaki penumpu
3. Pelanggaran
Dalam
permainan bola basket, setiap bentuk sentuhan dilarang terjaadi
pelanggaran atau foul.setiap pelanggaran di kenakan pada pemain yang
menyebab kannya.Setelah lima kali foul,Pemain yang bersangkutan tidak
diijikan meneruskan permainan.
Pada
dasarnya dapat di katakana bahwa pemain yang bertanggung jawab untuk
suatu pelaranggaran adalah melakukan gerakan sehingga tidak bisa
dielakkan terjadinya
persentuhan.Tanggung jawab atas pelanggaran terletak di pihak
penyerang,apabila ruang gerak tidak cukup lapang untuk gerakanya.Sedang
pihak bertahan bertanggung jawab,apabila bersangkutan merintangi
penyerang membentangkan lengan,atau memotong jalan pemain dan
menyerang.Apabila dua pemain serempak menyebabkan terjadinya
pelenggaran,maka wasit memutuskan pelanggaran ganda (double foul).
Pelangaran dihukum dengan:
I. Lemparan dari tepi lapangan (throw-in)
a) Apabila terjadi pelanggaran ringan,
b) Apabil pelanggaran tidak terlalu mempengaruhi dalam permainan,
c) Apabila tidak terjadi resiko cidera,
Kekecualiaan: Dalam lima menit terakhir dari permainan,setiap pelanggaran yang terjadi di hukum 2 tembakan bebas.
II. Dua tembakan bebas (Lihat Peraturan: Tembakan Bebas).
a.) apabila pelanggaran kasar dilakukan dengan sengaja
b.) apabila
pemain yang mengalami pelanggaran berada dalam possisi baik dan sedang
melakukan gerakan menembak, dan sebagai akibatnya tembakan tidak
berhasil
c.) apabila pelanggaran terjadi dalam suatu situasi atau dengan cara yang bisa mengakibatkan terjadinya cedera
d.) apabila pelanggaran terjadi dalam 5 menit terakhir
pelanggaran
tidak dikenai hukuman, apabila pemain yang mengalami pelanggaran pada
saat wasit meniup peluit sedang melakukan gerakan menembak ke basket dan
tembakan itu berhasil masuk.
Setelah
terjadi pelanggaran ganda(double foul), permainan dilanjutkan dengan
bola loncat( jump ball) antara dua pemain yang terlibat (lihat peraturan
jump ball)
4. Tembakan bebas
Lemparan
bola tanpa rintangan dari garis tembakan bebas disebut tembakan bebas.
Apabila terjadi pelanggaran kasar(lihat peraturan: pelanggaran), regu
pemain yang menyebabkannya dikenai hukuman dua tembakan bebas. Tembakan
bebas yang berhasil dinilai satu angka. Setelah tembakan bebas pertama,
bola mati. Bola baru masuk permainan lagi setelah tembakan bebas ke
dua(lihat peraturan:bola mati).
a) Bila tembakan kedua masuk ke basket, maka bola dilempar masuk lagi kedalam permainan dari garis belakang.
b) Begitu
bola mengenai ring basket, bola masuk lagi dalam permainan. Baru saat
itu para pemain kedua regu diperbolehkan memasuki daerah tembakan
bebas(daerah bersyarat) dan meloncat berebut bola. Jika seorang pemain
regu penyerang sudah memasuki daerah tembakan bebas sebelum bola
menyentuh ring, maka terjadi lemparan dari garis pinggir. Tetapi jika
yang bergerak terlalu pagi pemain regu bertahan, maka tembakan bebas
diulangi
c) Jika tembakan bebas kedua tidak berhasil dan bola tidak menyentuh ring, maka dilakukan lemparan kedalam dari garis pinggir.
5. Tembakan ke basket
Tembakan
dinilai berhasiljika bola masuk dari atas ke basket. Tembakan yang
berhasil daripermainan dihitung 2 angka, sedang hasil tembakan bebas 1
angka. Angka ini merupakan kemenangan bagi regu penyerang.
6. Lemparan dari garis pinggir
Lemparan
dari garis pinggir dilakukan setelah isyarat peluit oleeh
wasit(kekecualian pada tembakan bebas, bola loncat dan setelah terjadi
tembakan berhasil ke basket).
7. Peraturan Tiga Detik
Pemain
regu yang penyerang tak ada yang boleh lebih lama dari tiga detik
berada di dalam daerah tembakan bebas basket lawan. Peraturan tiga detik
berlaku lagi, begitu bola gagal masuk ke basket.
8. Dribbling
Dalam
permainan bola basket, dribbling merupakan cara bergerak membawa bola
yang diperbolehkan menurut permainan. Dribbling dilakukan dengan jalan
memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan.
a) Dribbling bisa dimulai dari:
- Posisi berdiri (disini perlu diperhatikan bahwa bola harus sudah lepas dari tangan sebelum kaki penumpu terangkat dari lantai).
- Two-count rhythm (juga di sini bola harus sudah lepas dari tangan sebelum kontak pertama terangkat dari lantai).
b) Dribbling diakhiri dengan:
- Posisi berdiri di tempat (lihat peraturan: berhenti)
- Bergerak (Two-count rhythm).
c) Dribbling dihentikan oleh wasit apabila:
- Pemain membawa bola dengan cara yang lain dari yang dipaparkan di atas.
- Pemain
setelah mengakhiri dribbling mulai lagi melakukan dribbling selanjutnya
tanpa sebelumnya bola tidak mengenai pemain lain, ring basket atau
papan pantul (Double dribbling).
9. Bola mati
Bola mati (permainan terputus):
a) setelah tiupan peluit oleh wasit
b) setelah tembakan pertama dari seri dua tembakan bebas
c) apabila bola tersangkut dalam basket..
Bola dimasukkan lagi kedalam permainan:
a) denagan lemparan kedalam,
b) dengan bola loncat (jump-ball),
c) dengan tembakan bebas kedua.
10. bola pegang (held-ball)
Yang disebut bola pegang adalah situasi dalam permainan, pada saat mana seoran pemain tidak
mampu meneruskan gerak bola. Ssetiap bola pegang dinyatakan mati dengan
isyarat pekuit dleh wasit dan dimasukan lagi kedalam permainan dengan
bola-loncat, yaitu:
a) digaris tembakan bebas, jika situasi bola-pegang terjadi di daerah antara basket dan perpanjangan garis tembakan bebas,
b) dilingkaran tengah, apabila situasi terjadi didaerah tengah lapangan antara kedua perpanjangan garis tembakan bebas.
Jump-ball dikedua posisi itu juga dilakukan, apabila seorang pemain pada saat diserang memegang bola lebih dari 5 detik.
11. Bola loncat (jump-ball)
Bola
loncat merupakan cara memulai permainan lagi yang sering terjadi. Bola
dimainkan lagi dilingkarang tengah atau digaris tembakan bebas. Wasit
melambungkan bola keatas, dan dua pemain regu berlawanan yang
mengapitnya berusaha merebut bola itu. Apabila bola sudah mencapai titik
lambunng tertinggi, barulah kedua pemain itu boleh berusaha
menepiskannya kearah teman seregu. Bola loncat terjadi:
a) dilingkaran tengah setelah jedah (half time)
b) apabila terjadi pelanggaran terhadap peraturan bola pegang,
c) pada pelanggaran ganda (peraturan: pelanggaran ganda),
d) pada pelanggaran terhadap peraturan lain, tetapi penyebab pelanggaran tidak bisa dipastikan orangnya,
e) apabila bola tersangkut dibasket.
12. Two-count rhythm
Dalam
permainan bola basket dilarang lari sambil memegang bola. Kekecualian:
setelah menerima bola, pemain boleh melakukan kontak dua kali dengan
lantai. Gerakan ini dikenal dengan nama “two-count rhythm” (irama dua
langkah).
1) Two count rhythm bisa dimulai:
a. Dari
posisi berdiri ( pemain menerima operan bola sambil meloncat sedikit.
Kaki pertama yang menyentuh lantai setelah menerima bola merupakan
kontak pertama, sentuhan kaki berikut merupakan kontak kedua),
b. dari
sikap bergerak (juga disisni meletakan kaki pertama mengenai lantai
merupakan kontak pertama, sedang kaki berikut merupakan kontak kedua.
2) Two-count rhythm bisa diakhiri:
a) Dengan
gerakan ( loncatan setelah kontak kedua disusul atau tembakan kebasket.
Bola harus sudah lepas dari tangan sebelum terjadi kontak ke tiga
dengan lantai),
b) Dengan sikap berdiri=berhenti ( kaki penumpu=kontak pertama tidak boleh bergerak lagi dari tempat semula).
13. Menendang, meninju
Dalam permainan bola basket tidak diperbolehkan menendang dan meninju bola.
Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan
Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari :
1. Bola Basket
Terbuat
dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau
sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78
cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650
gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke
lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm
tidak lebih dari 140 cm.
2. Perlengkapan Teknik
· Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
· Alat untuk mengukur waktu 30 detik
· Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
· Isyarat
- scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan
5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
3. Lapangan
· Lapangan Permainan
Berbentuk
persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur
dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah
atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran
lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti :
lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci
akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.
· Papan Pantul
Papan
pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant
yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm..
Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan,
dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir
lapangan.
· Keranjang
Keranjang
terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan
garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan
lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm.
Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang
jala 40 cm.
Peraturan Permainan Bola Basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola
dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain
tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus
melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi
diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain
tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau
menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama
terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran
kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar
hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan,
maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
6. Sebuah
kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan
(meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta
melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka
kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut
berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk
ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak
menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir
keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut
tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila
bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke
dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila
terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang
akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5
detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang
lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah.
Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan,
maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit
berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran
berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit
pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola
dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu
gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit.
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
Perubahan Peraturan Bola Basket
( Beijing, 26 April 2008 )
Pertemuan FIBA Central Board, badan eksekutif tertinggi International Basketball Federation,
di Beijing tanggal 26 April 2008 kemarin menghasilkan beberapa keputusan bersejarah berkaitan
dengan
peraturan pertandingan. Berdasarkan rekomendasi dari FIBA Technical
Commission(sekelompok ahli yang menangani peraturan pertandingan),
beberapa amandemen peraturan resmipertandingan bola basket telah
disetujui.
Rekomendasi tersebut berusaha untuk mempersatukan peraturan pertandingan yang sudah ada,
sehingga di masa depan hanya akan ada satu peraturan untuk pertandingan bola basket di seluruh
dunia.
Di bawah ini adalah ringkasan perubahan perat uran-peraturan yang telah
disetujui, termasuk juga amandemen bersejarah seperti perpanjangan
garis three point (sejak 1984), dan perubahan bentuk area
trapesium (sejak tahun 1950) menjadi persegi panjang. Semua perubahan
yang disebutkan di bawah ini akan diberlakukan secara efektif mulai
tanggal 1 Oktober 2008, setelah Olimpiade Beijing 2008.
Seragam
Ketentuan bahwa T-shirt boleh dikenakan di bawah segaram pemain menjadi tidak valid lagi.
Pemain yang jatuh di lantai
Pemain yang jatuh dan meluncur di lantai sambil memegang bola merupakan tindakan yang legal.
Bola berada di area frontcourt
Bola dianggap berada di area f rontcourt, apabila ketika selama dribble dari backcourt ke frontcourt, kedua kaki dari pemain yang sedang men-dribble dan bola bersentuhan dengan frontcourt.
Bola kembali ke area backcourt
Jika seorang pemain yang melompat dari frontcourt, untuk memperebutkan kendali permainan dari lawan ketika masih berada di udara, dan mendarat di are a backcourt bukan merupakan pelanggaran.
Goaltending dan Interferensi
Jika seorang pemain meraih dan menyentuh bola dari bawah ring basket merupakan tindakan
interferensi (bukan pelanggaran yang sederhana) dan akan dikenai konsekuensi yang rele van.2
Pelanggaran Unsportmanlike
Jika pemain defensive melakukan kontak dengan seorang pemain offensive dari belakang atau samping dengan maksud untuk menghentikan fastbreak,
sementara tidak ada pemain defensive lain di antara pemain offensive
dan ring basket, maka tindakan tersebut dianggap sebagai pelanggaran unsportmanlike.
Technical Foul
Technical Foul dapat diberikan pada seorang pemain yang secara berlebihan mengayunkan siku lengan (meskipun tanpa kontak dengan pemain lawan).
Sedangkan, amandemen peraturan yang disebutkan di bawah ini akan berlaku untuk tingkat kompetisi sebagai berikut:
Kompetisi Tingkat Tinggi/Tingkat 1, (kompetisi resmi FIBA, misalnya turnamen olimpiade,
kejuaraan
dunia, kejuaran dunia U19 dan U17, dan kejuaraan antar zona atau
kontinental) , berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2010, setelah kejuaran
dunia tahun 2010.
Kompetisi Tingat Menengah/Tingkat2, (misalnya semua kompetisi resmi
FIBA dan kompetisi tingkat tinggi pada federasi nasional), berlaku mulai
tanggal 1 Oktober 2012, setelah Olimpiade London 2012.
Gambar 1 Perubahan garis free –throw
Garis Free-Throw
Area three-second berbentuk persegi panjang (bukan lagi trapesium) seperti Gambar 1 di atas.
Area Three-Point
Jarak garis three-point menjadi 6,75 meter (bukan 6,25 meter seperti yang ada sekarang).
( Sumber : http://abiasa09.blogspot.com )
0 comments:
Post a Comment